Selasa, 06 Desember 2016

POLARISABILITAS

POLARISABILITAS
Polarisabilitas disebut dengan kemudahan suatu molekul untuk dapat membentuk dipol sesaat atau juga kemampuan untuk mengimbas atau menginduksi suatu molekul untuk menjadi bersifat dipol. Terjadinya gaya tarik dipol-dipol disebabkan karena adanya molekul yang memiliki sebaran muatan yang tidak simetris bersifat polar serta memiliki dua ujung yang muatannya berbeda.
1.   Gaya dipol sesaat-dipol terimbas
Polarisabilitas ini sendiri berkaitan dengan massa molekul relatif dan bentuk molekul dari suatu unsur ataupun senyawa. Yang pada umumnya sering trjadi adalah semakin banyak jumlah elektron dalam molekul maka akan semakin mudah molekul tersebut mengalami polarisabilitas. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa semakin besar massa relatif atom maka akan semakin besar juga gaya londonnya. Dapat dimisalkan dengan unsur Radon yang memiliki massa atom relatif sebesar (Ar = 22) maka memiliki titik didih yang lebih tinggi dibandingkan unsur Helium (He) yang memiliki massa relatif atom (Ar=4). Dan juga untuk molekul yang memiliki bentuk yang lebih panjang akan lebih cenderung cepat mengalami polarisabilitas dari pada molekul-molekul yang kecil.
Gaya london sendiri merupakan gaya yang relatif lemah. Jika suatu molekul bertarikan dengna hanya berdasarkan pada gaya London maka akan memiliki titik didih dan titik leleh yang rendah jika dibanding dengan molekul lain yang memiliki massa atom relatif sama. Hal ini dikarenakan molekul dengan struktur panjang memiliki bidang yang lebih luas jika dibandingkan dengan molekul dengan struktur yang lebih rapat dan kecil. Neopentana dan normal pentana merupakan salah satu contoh molekul yang memiliki Mr sama. Gambar di bawah menunjukkan bentuk molekulnya.
Hasil gambar untuk Neopentana dan normal pentana merupakan salah satu contoh molekul yang memiliki Mr sama. Hasil gambar untuk Neopentana dan normal pentana merupakan salah satu contoh molekul yang memiliki Mr sama.

2.   Gaya dipol-dipol
Gaya dipol-dipol sendiri merupakan gaya yang bekerja antara molekul-molekul polar yaitu pada senyawa kovalen polar, yaitu molekul-molekul yang mempunyai momen dipol. Setiap senyawa kovalen polar yaitu yang memiliki dipol, merupakan muatan yang terpolarisasi atau terkutubkan sehingga menjadi muatan positif dan negatif. Pada molekul dipol-dipol yang berbeda nantinya akan saling tarik-menarik, sedangkan molekul  yang berlawanan akan tolak-menolak. Pada gaya dipol-dipol ini makin besar momen dipolnya maka akan semakin kuat gayanya.
dipol-dipol
Tanda "+" menunjukkan dipol positif, tanda "-" menunjukkan dipol negatif
Contoh gaya dipol-dipol pada senyawa HCldipol2


 adalah:








Sumber :
http://kimiadahsyat.blogspot.co.id/2009/06/gaya-london-gaya-dispersi.html
https://rinioktavia19942.wordpress.com/kimia-kelas-xi/semester-i/gaya-antar-molekul/gaya-london/


11 komentar:

  1. Terima kasih atas penjelasannya sangat bermanfaat

    BalasHapus
  2. Terima kasih ,ulasan yang sangat bermanfaat.

    BalasHapus
  3. Terimakasih materinya sangat bermanfaat

    BalasHapus
  4. Terima kasih atas materinya yang sangat bermanfaat sekali

    BalasHapus
  5. terimakasih atas komentarnya. yang saya mau tanyakan, kaitan polarisabilitas dengan ilmu pengetahuan lainnya dan sebutkan aplikasi dalam kehidupan sehari-hari kita. :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. untuk polarisabilitas yaitu mengenai gaya dipol yang juga mempegaruhi kepolaran dari suatu senyawa sehingga dapat digunakan untuk mengetahui sifat dari senyawa itu sendiri sehingga lebi tahu untuk pemanfaatannya yang baik apalagi pada bidang kimia sangat dibutuhkan untuk penelitian yang mengggunakan berbagai macam pelarut berbeda sifat

      Hapus
  6. Terima kasih atas pemaparannya

    BalasHapus
  7. terimakasih atas materinya memberikan banyak informasi, dan sangat bermanfaat

    BalasHapus
  8. terimakasih atas materinya sangat bermanfaat..

    BalasHapus
  9. Terima kasih atas materinya , sangat bermanfaat

    BalasHapus