POLARISABILITAS
Polarisabilitas
disebut dengan kemudahan suatu molekul untuk dapat membentuk dipol sesaat atau juga
kemampuan untuk mengimbas atau menginduksi suatu molekul untuk menjadi bersifat
dipol. Terjadinya gaya tarik dipol-dipol disebabkan karena adanya molekul yang memiliki
sebaran muatan yang tidak simetris bersifat polar serta memiliki dua ujung yang
muatannya berbeda.
1.
Gaya dipol sesaat-dipol terimbas
Polarisabilitas ini sendiri
berkaitan dengan massa molekul relatif dan bentuk molekul dari suatu unsur
ataupun senyawa. Yang pada umumnya sering trjadi adalah semakin banyak jumlah
elektron dalam molekul maka akan semakin mudah molekul tersebut mengalami
polarisabilitas. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa semakin besar massa
relatif atom maka akan semakin besar juga gaya londonnya. Dapat dimisalkan
dengan unsur Radon yang memiliki massa atom relatif sebesar (Ar = 22) maka
memiliki titik didih yang lebih tinggi dibandingkan unsur Helium (He) yang memiliki
massa relatif atom (Ar=4). Dan juga untuk molekul yang memiliki bentuk yang
lebih panjang akan lebih cenderung cepat mengalami polarisabilitas dari pada
molekul-molekul yang kecil.
Gaya london sendiri merupakan gaya
yang relatif lemah. Jika suatu molekul bertarikan dengna hanya berdasarkan pada
gaya London maka akan memiliki titik didih dan titik leleh yang rendah jika
dibanding dengan molekul lain yang memiliki massa atom relatif sama. Hal ini dikarenakan molekul dengan struktur panjang memiliki
bidang yang lebih luas jika dibandingkan dengan molekul dengan struktur yang
lebih rapat dan kecil. Neopentana dan normal pentana merupakan salah satu contoh
molekul yang memiliki Mr sama. Gambar di bawah menunjukkan bentuk molekulnya.
2.
Gaya dipol-dipol
Gaya dipol-dipol sendiri merupakan gaya
yang bekerja antara molekul-molekul polar yaitu pada senyawa kovalen polar,
yaitu molekul-molekul yang mempunyai momen dipol. Setiap senyawa kovalen polar yaitu
yang memiliki dipol, merupakan muatan yang terpolarisasi atau terkutubkan sehingga
menjadi muatan positif dan negatif. Pada molekul dipol-dipol yang berbeda nantinya
akan saling tarik-menarik, sedangkan molekul yang berlawanan akan tolak-menolak. Pada gaya dipol-dipol
ini makin besar momen dipolnya maka akan semakin kuat gayanya.
Tanda
"+" menunjukkan dipol positif, tanda "-" menunjukkan dipol
negatif
Contoh gaya dipol-dipol pada senyawa
HCl
adalah:
adalah:
Sumber :
http://kimiadahsyat.blogspot.co.id/2009/06/gaya-london-gaya-dispersi.html
https://rinioktavia19942.wordpress.com/kimia-kelas-xi/semester-i/gaya-antar-molekul/gaya-london/
Terima kasih atas penjelasannya sangat bermanfaat
BalasHapusTerima kasih ,ulasan yang sangat bermanfaat.
BalasHapusTerimakasih materinya sangat bermanfaat
BalasHapusTerima kasih atas materinya yang sangat bermanfaat sekali
BalasHapusterimakasih atas komentarnya. yang saya mau tanyakan, kaitan polarisabilitas dengan ilmu pengetahuan lainnya dan sebutkan aplikasi dalam kehidupan sehari-hari kita. :)
BalasHapusuntuk polarisabilitas yaitu mengenai gaya dipol yang juga mempegaruhi kepolaran dari suatu senyawa sehingga dapat digunakan untuk mengetahui sifat dari senyawa itu sendiri sehingga lebi tahu untuk pemanfaatannya yang baik apalagi pada bidang kimia sangat dibutuhkan untuk penelitian yang mengggunakan berbagai macam pelarut berbeda sifat
HapusTerima kasih atas pemaparannya
BalasHapusterimakasih atas materinya memberikan banyak informasi, dan sangat bermanfaat
BalasHapusterimakasih atas materinya sangat bermanfaat..
BalasHapusTerima kasih atas materinya , sangat bermanfaat
BalasHapusTerima kasih materinya
BalasHapus