Gugus Pelindung
Senyawa organik kebanyakan dihasilkan dari organisme hidup
(makhluk hidup) yaitu hewan, tumbuhan ataupun manusia. Dalam kebutuhan senyawa
organik sendiri untuk penggunaannya pada berbagai kebutuhan maka para ahli
berinisiatif untuk mensintesis senyawa-senyawa organik. Untuk melakukan
berbagai percobaan maupun penelitian dilakukan dengan berbagai metode dan
senyawa. Dalam berbagai senyawa kimia, salah satu didalamnya terdapat pula gugus yang disebut gugus
pelindung.
Gugus
pelindung adalah gugus fungsi yang digunakan dalam suatu reaksi kimia dengan
tujuan untuk melindungi gugus tertentu supaya tidak turut bereaksi dengan
pereaksi atau pelarut selama proses sintesis. Dalam pemilihan gugus
pelindung yang baik ini sendiri terdapat beberapa kriteria, yaitu :
· Mudah dimasukan dan dihilangkan
· Tahan terhadap reagen yang akan menyerang gugus fungsional
yang tidak terlindungi
· Stabil dan hanya bereaksi dengan pereaksi khusus untuk
mengenbalikan gugus fungsi aslinya
· Gugus pelindung seharusnya tidak mengganggu reaksi
yang dilakukan sebelum dihapus
Gugus pelindung ditambahkan ke
dalam molekul dengan modifikasi kimia pada suatu gugus fungsi untuk mencapai
kemoselektivitas pada reaksi kimia selanjutnya. Gugus ini berperan penting dalam sintesis organik multitahap.
Dalam beberapa preparasi senyawa organik, ada
bagian spesifik pada molekul yang tak dapat bertahan pada kondisi reaksi ataupun
pereaksi yang digunakan. Oleh karena itu, bagian tersebut, harus dilindungi dengan suatu gugus yang disebut gugus
pelindung. Contoh gugus pelindung adalah, litium aluminium hidrida yang
bersifat sangat reaktif namun merupakan sangat beguna untuk mereduksi ester menjadi alkohol. Pereaksi tersebut akan mudah
sekali bereaksi dengan gugus karbonil,
tanpa dapat menseleksi mana gugus karbonil yang seharusnya direduksi. Pada saat
reduksi ester dibutuhkan tetapi ada gugus karbonil lainnya dalam molekul target
tersebut, maka penyerangan hidrida pada gugus karbonil tersebut harus dicegah.
Misalnya, pada karbonil tersebut harus diubah ke dalam gugus yang tidak
bereaksi dengan hidrida yaitu gugus asetal. Asetal disini berperan sebagai gugus pelindung bagi karbonil. Setelah tahapan yang
memerlukan hidrida selesai dilakukan, asetal dihilangkan (direaksikan dengan
asam berair), mengembalikannya ke gugus karbonil semula. Tahapan ini disebut
sebagai deproteksi.
Gugus pelindung umumnya digunakan dalam pekerjaan
laboratorium skala kecil dan pengembangan awal dalam proses produksi industri
karena penggunaannya akan menambah tahapan reaksi dan biaya material pada
proses tersebut. Namun, ketersediaan unit dasar pembangun kiral yang murah
mampu menanggulangi tambahan biaya tersebut (misalnya asam sikimat untuk oseltamivir).
Proteksi asetal pada gugusketon saat proses reduksi ester, terhadap reduksinya menjadi suatu diol ketika gugus
tersebut tidak dilindungi.
Alkil eter dan alkoksialkil
Eter tetrahidropiranil adalah guugs pelindung
yang stabil akan dihapus oleh asam-katalis hidrolisis. Misalnya, geraniol yang dilindungi
sebagai geraniol tetrahidropiranil eter di hadapan piridinium
p-toluenesulfonate (PPTs) reagen. Yag terjadi disini adalah eter dibelah dengan
PPTs di ethanol 39 hangat.
Eter silil
Sifat
alkohol akan cepat bereaksi dengan trialkilsilil klorida (R3SiCl) yang akan
memberikan trialkilsilil ethers59 (ROSiR3) dengan adanya amina yaitu
seperti trietilamina, piridin, imidazole
atau 2,6-lutidine. Tidak seperti 3-alkil halida, klorida
trialkilsilil (R3SiCl) mengalami substitusi nukleofilik dengan mekanisme yang
mirip dengan SN2. Anion enolat yang diperoleh dari alkohol bereaksi
dengan klorida trialkilsilil (R3SiCl), menghasilkan eter trialkilsilil (R3SiOR)
oleh substitusi pada oksigen. Kekuatan luar biasa dari Si-O obligasi
dikombinasi lagi C-Si panjang
ikatan (Crowding kurang sterik) berfungsi untuk menstabilkan transisi seperti
yang ditunjukkan dalam Skema 1,28.
Gugus pelindung diol secara umum
Diol
(1,2 dan 1,3) secara umum melindungi O,O-asetal dan ketal. Asetal adalah
senyawa dengan struktur umum RR1 C (OR2) (OR3), dimana R dan
R1 mungkin adalah H (tapi tidak diperlukan), tetapi R2 dan R3≠ H.
Ketal adalah bagian dari asetal dimana baik R maupun R1 adalah H.
Gugus pelindung amina secara umum
Gugus
pelindung Imida dan amida:
Kelompok ftalimida telah berhasil digunakan untuk melindungi gugus amino.
Pembelahan dari N-alkilftalimida (1,81) mudah dilakukan dengan hidrazin, dalam
larutan panas atau dalam dingin untuk waktu yang lama untuk memberikan 1,82 dan
amina. Basa-katalis hidrolisis N-alkilftalimida 1.81 juga memberikan yang
sesuai amina (Skema 1,32).
Gugus
|
Gugus Pelindung
|
Penambahan
|
Penghilangan
|
Ketahanan Gugus Pelindung
|
Pereduksi Gugus Pelindung
|
Aldehid (RCHO)
|
Asetal (RCH(OR’)2)
|
R’OH, H*
|
H*/H2O
|
Nukleofil, basa, reduktor
|
Elektrofil, oksidator
|
Keton
|
Asetal (ketal)
|
H*/H2O
|
Nukleofil, basa, reduktor
|
Elektrofil, oksidator
| |
Asam (RCOOH)
|
Ester
RCOOMe
RCOOEt
RCOOCH2Ph
RCOOBu-t
RCOOCH2CC3
Anion
RCOO-
|
CH2N2
EtOH/H*
PhCH2OH/H*
H*, t-BuOH/H
Cl3CCH2OH
Basa
|
HO*/H2O
H2, kat atau HBr
H*
Zn.MeOH
Asam
|
Basa lemah, elektrofil
Nukleofil
|
Basa kuat, nukleofil, reduktor
Elektrofil
|
Alkohol (ROH)
|
Eter
ROCH2Ph
Asetal
THP
MEM
Ester
RCOOR’
|
PhCH2Br
Basa
R’COCl
Piridina
|
H2, kat/HBr
H*/H2O
ZnBr2
NH3, MeOH
|
Elektrofil, basa, oksidasi
Basa
Basa
Elektrofil, basa, oksidasi
|
HX(X-nukleofil)
Asam
Asam
Nukleofil
|
Fenol
Ar-OH
|
Eter
ArOMe
Asetal
ArOCH2Ome
|
Me2SO4
K2CO3
MeOCH3Cl
Basa
|
HI, HBr atau BBr3
HOAc, H2O
|
Basa, elektrofil lemah
Basa, elektrofil lemah
|
Serangan oleh elektrofil pada cincin
Serangan oleh elektrofil pada cincin
|
Amina
R-NH2
|
Amida
RNHCOOR’
Uretan
RNHCOOR’
Flalimida
|
R’OCOCl
Kloroformat
R’OCOCl
Anhidrida ftalat
|
HO-/H2O
H+/H2O
R’=CH2Ph
H2, kat/HBr
R’=Bu-t
H+
NH2NH2
|
Elektrofil
Elektrofil
Elektrofil
|
Basa, nukleofil
Basa, nukleofil
|
Tiol
|
HO-/H2O
|
Elektrofil
|
Oksidasi
| ||
RSH
|
AcSR
|
RSH + AcCl +Basa
|
HO-/H2O
|
Elektrofil
|
Oksidasi
|
Sumber :
https://id.wikipedia.org/wiki/Gugus_pelindung
http://enggartiyaspangestu.blogspot.co.id/2016/04/gugus-pelindung.htm
http://kartikaekaputriii.blogspot.co.id/2016/04/gugus-pelindung-pada-sintesis-organik.html
Sitorus, Marham. 2008. Kimia Organik Fisik. Graha Ilmu. Yogyakarta.
Sitorus, Marham. 2008. Kimia Organik Fisik. Graha Ilmu. Yogyakarta.
Bagaimana melindungi gugus fungsi yang memiliki ikatan 1,3 di karbonil dan mohon penjelasan contohnya ya.. Terimakasih
BalasHapusSeperti yang sudah dibahas diatas bahwa Diol (1,2 dan 1,3) secara umum melindungi O,O-asetal dan ketal. Asetal adalah senyawa dengan struktur umum RR1 C (OR2) (OR3), dimana R dan R1 mungkin adalah H (tapi tidak diperlukan), tetapi R2 dan R3≠ H. Ketal adalah bagian dari asetal dimana baik R maupun R1 adalah H.
HapusApakah bisa dalam mensintesis suatu senyawa digunakan 2 gugus pelindung yang berbeda sekaligus ? mohon dijelaskan
BalasHapusTerimakasih untuk pertanyaannya, jawabannya adalah dapat digunakan dua gugus pelindung yang berbeda namun tergantung pada fungsi dan kegunaannya, jika untuk melindungi satu gugus ataupun dua gugus, selama masih dapat menggunakan satu gugus pelindung yang sama lebih baik memakai satu gugus pelindung, namun jika ada dua gugus yang hanya dapat dilindungi oleh gugus yang berbeda berarti harus menggunakan dua gugus pelindung yang berbeda.
HapusBagaimana cara menghilangkan gugus pelindung?
BalasHapusPenghilangan gugus pelindung dapat terjadi karena :
Hapus1.Solvolisis dasar penguraian oleh pelarut ; Contoh : Hidrolisis, Alkoholisis
2.Hidrogenolisis
3. Logam berat
4.Ion fluoride
5.Fotolitik
6.Asam / basa
7.Elektrolisis
8.Eliminasi reduktif
9 β-eliminasi
10. Oksidasi
11. Substitusi nukleofilik
12. katalisis logam transisi
13.Enzim
pemaparan diatas telah menjelaskan mengenai penghilangan gugus fungsi namun dapat pula dicontohkan dengan konversi etil 5-okso-hexanoat (1.76) menjadi 6-hidroksi-2-hexanon (1.77), diperlukan untuk memblokir gugus keton pertama dan kemudian gugus ester berkurang dengan LiAlH4. Gugus keton dilindungi sebagai asetal karena gugus asetal tidak bereaksi dengan reduktor LiAlH4. Pada tahap akhir gugus asetal dihilangkan dengan pnambahan asam
Hapussaya mau bertanya selain asetil apakah masih ada gugus yang lain yang sesuai dengan amina? tolong jelaskan. Terimaksih
BalasHapusTerimakasih untuk pertanyaannya, jawabannya adalah ada. misalnya, gugus pelindung uretan seperti benziloksikarbonil (Cbz), tertbutoxycarbonyl (Boc) dan (fluorenylmethoxy) karbonil (Fmoc). yang mana gugus pelindung ini menahan berbagai kondisi reaksi keras.
HapusApakah gugus pelindung dpt hilang dari suatu reaksi? Jika iya, apa saja penyebab hilangnya gugus pelindung dalam suatu reaksi sintesis tersebut?
BalasHapusTerimakasih untuk pertanyaannya, jawabannya adalah penghilangan gugus fungsi memang dapat terjadi dalam suatu reaksi karena yang seharusnya adalah gugus fungsi tidak mengganggu reaks yang dilakukan sebelum dihapus dan seharusnya dihilangkan agar tidak mengganggu reaksi. fakti=or yang mempengaruhi penghilangan gugus fungsi adalah Solvolisis dasar penguraian oleh pelarut. (hidrolisis dan alkoholisis), Hidrogenolisis, Logam berat, Ion fluoride, Fotolitik, Asam/basa, Elektrolisis, Eliminasi reduktif, β-eliminasi, Oksidasi, Substitusi nukleofilik, Katalisis logam transisi, Enzim
HapusTerimakasih atas materinya, saya ingin bertanya gugus pelindung apa saja yg dapat memproteksi amina primer, amina seknder dan amina tersier ? Tolong jelaskan menurut pendapat anda . Terimaksih
BalasHapuscontoh gugus pelindung yang digunakan pada amina adalah gugus pelindung Fmoc (fluorenylmethoxy karbonil) tahan untuk kondisi asam dan mudah di deproteksi oleh basa lemah, khususnya amina sekunder Deproteksi terjadi melalui abstraksi basa-dikatalisasi dari β-Proton dari gugus pelindung dengan eliminasi yang mengarah ke pembentukan dibenzofulvene.
Hapusterima kasih atas penjelasannya, saya ingin bertanya pelarut yang bagaimana yang dapat digunakan dalam melakukan sintesis ini ? terimakasih
BalasHapusmenurut saya ada beberapa kriteria pelarut yang baik dalam sintesis, dimana yang paling penting adalah kita lihat sifat kelarutan dari pelarut dengan sifat senyawa yang akan di sintesis. dimana dalam mekanisme diatas digunakan pelarut THF karena memiliki kepolaran yang sedang dalam melarutkan berbagai macam senyawa nonpolar maupun polar. karenanya THF sering digunakan dalam industri yakni proses hidroborasi untuk sintesis alkohol primer. selain itu, yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan pelarut adalah tidak reaktif terhadap pereaksi, tidak mudah terurai, memiliki titik didih yang sama dengan suhu reaksi serta mudah dipisahkan dari hasil reaksi.
Hapusmohon maaf saya ingin bertanya Katalis apa yg bsa digunakan untk gugus fungsi?
BalasHapusBanyak contoh katais yang dapat digunakan dan tergantung dri gugus fungsinya, contohnya Oksidasi alkohol primer dengan katalis Ag/Cu
HapusSebenarnya pengertian gugus pelindung scra mendasr itu apa sih?
BalasHapusGugus pelindung atau gugus proteksi adalah suatu gugus fungsional yang digunakan untuk melindungi gugus tertentu supaya tidak turut bereaksi dengan pereaksi atau pelarut selama proses sintesis kimia berlangsung. Gugus pelindung tersebut ditambahkan ke dalam molekul melalui modifikasi kimia pada suatu gugus fungsi untuk mencapai kemoselektivitas pada reaksi kimia selanjutnya. Gugus ini memainkan peranan penting dalam sintesis organik multitahap.
Hapusapakah kelemahan dari gugus pelindung?
BalasHapusGugus pelindung tidak memiliki kelemahan karen hanya betindak sebagai pelindung namun memiliki syarat sebagai gugus pelindung yaitu :
Hapus1. reagen gugus pelindung harus bereaksi selektive.
2.gugus pelindung tidak mengalami deprotonasi
3. gugus pelindung harus secara selektor harus dengan reagen deproteksi, dan tidak merusak hasil reaksi( meenganggu kestabilan gugus fungsi yang baru terbentuk ).
4. gugus pelindung tidak mempunyai gugus fungsi yang lain.