Rabu, 26 April 2017

SINTESIS MITOMYCIN

SINTESIS MITOMYCIN
Mitomycin merupakan duatu kelompok struktural senyawa yang unik dari senyawa alami yaitu pertama kali diisolasi pada tahun 1950-an oleh para ahli mikrobiologi Jepang. Dalam hal ini mitomycin banyak digunaan dalam pengobatan-pengobatan dan tindakan medis, salah satu contoh golongan dari mitomycin adalah mitomycin C, yang telah digunakan secara medis untuk obat kemoterapi kanker sejak tahun 1960-an. Hal ini dikarenakan mitomycin memiliki aktivitas spektrum yang luas terhadap tumor. Mitomycin C adalah komponen yang penting terutama dalam kombinasi kemoterapi pada pengobatan kanker payudara, paru-paru, dan kanker prostat. Selain punya aktivitas antitumor, mitomycin C juga memiliki berbagai efek biologis tertentu pada sel mamalia atau mikroorganisme, dalam hal ini termasuk penghambatan selektif sintesis DNA, rekombinasi, kerusakan kromosom, dan induksi perbaikan DNA (respon SOS) pada bakteri.
Pada tahun 1956, mitomycin A dan B dapat diisolasi dari Streptomyces caespitosus oleh Hata dkk di Kitasato Institute, Jepang dan dari hasil isolasi tersebut ditemukan bahwa mitomycin A dan B memiliki potensi antitumor dan aktivitas antibiotik. Penelitian selanjutnya yaitu pada tahun 1981, para peneliti di Jepang mendapati bahwa mitomycin jenis baru yaitu 10-decarbamoyloxy-9-dehidro mitomycin B, yang kemudian disebut sebagai mitomycin H.
Terdapat beberapa struktur senyawa dari mitomycin, yaitu :
Dari banyaknya kegunaan dari mitomycin C tersebut trutama untuk pengobatn kanker maka disini saya akan membahas mengenai total sintesis dari mitomycin tersebut

Berikut merupakan mekanisme reaksi secara umum dari mitomycin:
 



Untuk lebih jelasnya lagi sintesis mitomycin akan dibahas lebih detail pada beberapa tahap dibawah ini :
1.    Pembentukan senyawa intermediet aromatik
Tahap 1 : senyawa orto dimetoksi toluena yang salah satu karbonnya bereaksi dengan dikloro metoksi metana dibantu dengan TiCl4 yang berfungsi sebagai katalis sehingga akan terikat pada atom C4, nantinya akan terjadi proses delokalisasi pada gugus metoksi yang bertindak sebagai pengarah orto-para maka substituen dikloro metoksi metana tersubstitusi orto dan Cl akan lepas maka menyebabkan O menjadi rangkap lalu terbentuk aldehid
Tahap 2 : reagen mCPBA (metacloroperoksibenzoid acid) yang bersifat mudah untuk membentuk radikal sehingga O dapat masuk karena ada OH (radikal) terletak di posisi meta karena mudah tersubstitusi.
Tahap 3 : pada tahap ini akan melewati tiga tahap reagen yatu reagen NaOMe, reagen MeOH yang menghasilkan senyawa ester dan yang ketiga menggunakan air yang berperan untuk menghidrolisis ester dan dihasilkan gugus hidroksi atau senyawa orto-dimetoksi meta-hidroksi toluene.
Tahap 4 : terjadi reaksi substitusi elektrofilik dari 3-bromo-1-propena, dimana H yang terikat pada O akan berikatan kembali dengan Br- dan mengkibatkan propena tersubstitusi pada O.
Tahap 5 : delokalisasi elektron membentuk gugus keton dan terjadi reduksi menghasilkan senyawa Para alil dimetoksi Toluena yang selnjutnya akan mengalami reaksi intermediet aromatic sebagai berikut :
Tahap 6 : elektron O pada HNO akan berikatan dengan H pada struktur para alil dimetoksi toluene maka nantiya H akan lepas dan membentuk ikatan O rangkap pada dimetoksi toluene dan Me akan berikatan dengan AcOH dan oksigen sehingga membentuk ikatan rangkap.
Tahap 7: ketika gugus ester terbentuk kemudian akan direduksi dengan katalis Zn menjadi gugus alkohol.
Tahap 8: akan melalui tiga thaapan juga yaitu dengan menggunakan BnBr , K2CO(DME/DMF) lalu direfluks untuk memisahkan pelarutnya. Sehingga proton H lepas dan digantikan oleh Bn.
Tahap 9:  pembentukan cincin epoksida dari dioksan
dan 10: pada tahap ini cincin epoksida akan  membuka dan disubstitusikan oleh CH3CN yang akan menyebabkan O kekurangan elektron sehingga ditambahkan CrO3- sehingga menghasilkan keton.
b.  Pembentukan cincin medium
Tahap1 : Reaksi substitusi –OMe.
Tahap 2:  reaksi reduksi yaitu CN direduksi oleh LAH menjadNH2
Tahap 3: gugus pelindung Bn pada tahap ini akan dihilangkan dengan memakai katalis Pd, karbon yang berfungsi untuk menyerap air dan methanol untuk menjadikan suasana asam.
Tahap 4: pengoksidasian senyawa dengan menggunakan pelarut methanol
c.  Siklisasi transannular
Tahap ini akan memunculkan terbentuknya cincin siklik baru dari gugus NH namun dengan 2 jalan yaitu yang pertama adalah dengan MeOH dan SiO2 dan yang kedua dengan gugus S-Me dan Et3N.

Sumber :
Hata, T.; Sano, Y.; Sugawara, R.; Matsumae, A.; Kanamorei, K.; Shima, T.; Hoshi, T. “Mitomycin, A New Antibiotic from Streptomyces,” J. Antibiot. Ser. A 1956, 9, 141-146;
Mitomycins and Porfiromycins, Bifunctionally ‘Alkylating’ Antibiotics,” Fed. Proc.   1964, 23, 946-95
https://etd.ohiolink.edu/rws_etd/document/get/osu1053355296/inline



22 komentar:

  1. Bagaimana cara kerja mitomycin sebagai obat antikanker yang efektif?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mitomycin adalah antitumor, antibiotik yang digunakan secara khusus dalam pengobatan kanker. Mitomycin memperlambat atau menghentikan pertumbuhan dan penyebaran sel kanker dalam tubuh. Mitomycin merupakan obat antitumor yang efektif. Obat ini digunakan untuk beberapa jenis kanker, termasuk kanker kandung kemih, anus, dan leher rahim. Mitomycin ini sering dikombinasikan dengan obat lain. Tipe dan luasnya kanker menentukan seberapa efektif obat ini memperlambat atau menghentikan pertumbuhan sel-sel kanker dalam tubuh.

      Hapus
  2. Dari beberapa tipe mitomycin tipe mana yg paling baik untuk anti kanker? dan mengapa itu adalah yg terbaik? Trimkasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tipe mitomycin ada banyak yaitu mitomycin A, B dan C. yang paling baik untuk antikanker adalah mitomycin C karena Selain punya aktivitas antitumor, mitomycin C juga memiliki berbagai efek biologis tertentu pada sel mamalia atau mikroorganisme, dalam hal ini termasuk penghambatan selektif sintesis DNA, rekombinasi, kerusakan kromosom, dan induksi perbaikan DNA (respon SOS) pada bakteri.

      Hapus
  3. Bagaimana perbedaan dari mitomicin A dan C ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Perbedaan antara mitomycin A dan mitomycyn C hanya terletak pada struktur yang mereduksi dan yang mengoksidasi struktur dari masing" senyawa tersebut,, seperti yang telah saya jelaskan pada masing" struktur. seperti yang kita ketahui bahwa mitomycin ini dapat disintesis menggunakan precursor sederhana awalnya orto-dimetoksi toluene. terimakasih

      Hapus
  4. dari semua jenis mytomicin, manakah jenis mytomicin yang paling banyak dialam?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Jenis mitomycin itu ada banyak yaitu A-K nah untuk mitomycin C itu berasal dari Streptomyces caespitosus untuk jenis lainnya tentu terdapat di alam juga, namun fokusnya disini adalah mitomycin C yang berasal dari bakteri, karena memiliki fungsi sebagai anti kanker

      Hapus
  5. bisakah dijelakan kembali mengenai reaksi Siklisasi transannular? terimakasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pada Siklisasi transannular, terbentuk cincin siklik baru dari gugus NH dengan 2 jalan, yang pertama dengan menggunakan MeOH dan SiO2 dan jalan yang kedua adalah dengan menggunakan gugus S-Me dan Et3N

      Hapus
  6. bagaimakah cara kita untuk dapat mensintesis mitomycin dalam skala lab??

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dalam suatu percobaan perlu dilakukan skala laboratorium terlebih dahulu, untuk itu dalam mensintesis dalam skala laboratorium dilakukan langkah sintesis dengan menggunakan sampel dalam skala kecil terlebih dahulu jika untuk melakukannya dalam skala laboratorium.

      Hapus
  7. adakah prekursor lain yang dapat digunakan untuk mensisntesis mitomycin?

    BalasHapus
    Balasan
    1. mungkin untuk prekursor lain dapat dilakukan juga dengan Pendekatan lain yang bisa digunakan untuk sintesis senyawa Mytomicin adalah Pendekatan retrosintesis Danishefsky yang didasarkan oleh reaks intramolecular Diels–Alder antara nitrosoaril dan gugus diene yang sesuai.

      Hapus
  8. dapatkah TiCl4 diganti dengan katalis basa yang lain?

    BalasHapus
    Balasan
    1. karena pada tahp I senyawa orto dimetoksi toluena yang salah satu karbonnya bereaksi dengan dikloro metoksi metana dibantu dengan TiCl4 yang berfungsi sebagai katalis sehingga akan terikat pada atom C4, jadi jika katalisnya diganti dengan basa lain mungkin tidak akan maksimal nantinya dalam proses delokalisasi pada gugus metoksi yang bertindak sebagai pengarah orto-para maka substituen dikloro metoksi metana tersubstitusi orto dan Cl akan lepas maka menyebabkan O menjadi rangkap lalu terbentuk aldehid

      Hapus
  9. Bagaimana pembentukan siklik pada senyawa mytomycin?

    BalasHapus
    Balasan
    1. pembentukan siklik pada senyawa mitomycin adalah terbentuknya cincin siklik baru dari gugus NH dengan 2 jalan, yang pertama dengan menggunakan MeOH dan SiO2 dan jalan yang kedua adalah dengan menggunakan gugus S-Me dan Et3N

      Hapus
  10. Adakah selain mitomycin c yg dapat digunakan utuk kemoterapi kanker?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Selain mitomycin C ada banyak senyawa yang dapat digunakan sebagai anti kanker yaitu senyawa-senyawa dari golongan alkaloid

      Hapus
  11. mengapa harus dinamakan mytomycin A dan C?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Penamaannya adalah untuk mengelompokkan berbagai tipe dari mitomycin olehkarena itu diberi nama Mitomycin A dan C

      Hapus