Rabu, 10 Mei 2017

TOTAL SYNTHESIS OF EUSIDERIN K AND EUSIDERINE J

THE TOTAL SYNTHESIS OF EUSIDERINE J AND K

Seperti pokok bahasan sebelumnya yang membahas mengenai synthesis Reserpine maka pada saat ini akan kembali dibahas mengenai total sintesis namun dengan senyawa yang berbeda yaitu sintesis total daru Eusiderin.
Eusiderin merupakan suatu senyawa bahan alam (neolignan) yang berasal dari Virola sp dan aniba sp.
Dibawah ini merupakan struktur dari eusiderine :
Hasil gambar untuk eusiderin
Menurut Afrida (2014), senyawa Eusiderine banyak terdapat pada tanaman bulian. Ada banyak jenis Eusiderine, yaitu ada 6 yaitu (±)-Eusiderin E, (±)-Eusiderin F, (±)-Eusiderin K, (±)-Eusiderin J, (±)-Eusiderin M and (±)-Eusiderin G yang dapat disintesis dari pyragollol, dan menggunakan penataan ulang Claisen dari 2 senyawa penting yaitu unit C6-C3. (Jing, et al, 2004).
Struktur Eusiderine ini terdiri dari 1,4-benzodioxane. Senyawa ini memiliki kemampuan sitotoksik, hepatoprotektif dan aktifitas lainnya. Karena memiliki banyaknya kandungan bioaktifitas didalam (±)-Eusiderine K dan (±)-Eusiderine J maka dilakukan sintesis terhadap eusiderine ini.
Dengan banyak macam dari fungsi Eusiderine ini khususnya Eusiderine K dan J maka disintesislah senyawa Eusiderine ini dengan rute seperti dibawah ini :
 
Untuk secara detailnya mekanisme sintesis Eusiderine dapat dijelaskan sebagai berikut :
Senyawa Eusiderin K dan Eusiderin J disintesis dengan menggunakan material start berupa senyawa piragalol membentuk senyawa (1) lalu di konversi menjadi trimetil piragalol membentuk senyawa (2)  menggunakan reagen NaOH dan (CH3)2SO4 yang digunakan untuk metilasi gugus OH. Setelah terbentuk trimetil piragalol ditambahkan ZnCl2 dan asam propionate dan akan menghasilkan 2,6-dimethoxy phenol membentuk senyawa (3). Dengan penambahan alilbromida dan K2CO3 akan mengubah alkohol OH pada cincin benzene dan akan terbentuk gugus eter membentuk senyawa (4).  Senyawa (4) ini akan mengalami penataan ulang Claisen dalam tabung tertutup agar dapat menghasilkan senyawa (5) dengan yield > 99% lalu ditambahkan dengan katalis PdCl2 dan methanol untuk membentuk senyawa (6).

Sintesis senyawa  (9) dimulai dari senyawa piragalol yang selektif dan dilindungi oleh gugus (CH3)2SO4 yang diproteksi NaBH4.10H2O lalu terbentuk senyawa (7). Dari senyawa 7 maka akan diubah menjadi senyawa (8) dan senyawa (9) melalui langkah yang sama dengan senyawa (5).

Lalu enyawa 6 dan 9 dikonversikan menjadi Eusiderine K dengan campuran isomer (cis and trans ca. 1:7 by 1HMR)  dengan reagen perak oksida. Kemudian Eusiderine K yang dilindungi oleh CH3I dalam suasana basa untuk menghasilkan senyawa Trans Eusiderine J. Terjadi perubahan isomer cis menjadi trans pada suasana basa yang kemudian diperoleh senyawa Eusiderin K dan Eusiderin J.

Sumber :
Jing, X., W. Gu., P. Bie., X. Ren., and X. Pan. 2001. Total Synthesis Of (±)-Eusiderin K And (±)-Eusiderin J. Synthetic Communications. Vol 31 No 6. pp 861–867
Jing. X., L. Wang., Y. Han., Y. Shi., Y. Liu and J. Sun. 2004. Total Synthesis of Six Natural Products of Benzodioxane Neolignans. Journal of the Chinese Chemical Society. Vol 51, 1001-1004
https://en.wikipedia.org/wiki/Eusiderin

18 komentar:

  1. Apa yang membedakan antara eusiderin k dan j

    BalasHapus
    Balasan
    1. yang membedakan adalah pada eusiderine K dari strukturnya terdapat 2 metil dan 1 gugus hidroksi pada cincon benzen nya, sementara untuk eusiderine J terdapat 3 metil pada cincin benzennya dan tidak terdapat gugus hidroksi

      Hapus
  2. Mana yang lebih reaktif antara eusiderin K dan eusiderin J ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yang lebih reaktif adalah eusiderine K karena memiliki gugus OH yang mudah dioksidasi daripada eusiderine J

      Hapus
  3. Dimana letak kesulitan dalam mensintesis senyawa Eusiderin ini?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mungkin kesulitannya terdapat pada senyawa 6 dan 9 dikonversikan menjadi Eusiderine K dengan campuran isomer (cis and trans ca. 1:7 by 1HMR) dengan reagen perak oksida.

      Hapus
  4. Metode lain yang bisa digunakan selain claisen?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dari literatur yang ada bahwa eusiderine disintesis dengan cara reaksi claisen, untuk metode lain belum diketahui secara pasti namun yang paling efektif adalah claisen

      Hapus
  5. dimana letak perbedaan eusiderin J dan eusiderin K ini? dan reaksi apa yang mempengaruhi?

    BalasHapus
    Balasan
    1. eusiderin J dan eusiderin K memiliki perbedaan yaitu terletak pada struktur , dimana senyawa eusiderin K pada strukturnya mengikat gugus metoksi sedangkan pada senyawa eusiderin J salah satu strukturnya mengikat gugus hiroksi. menggunakan penambahan reagen perak oksida. Kemudian elusiderin K dilindungi oleh CH3I dalam suasana basa untuk menghasilkan senyawa Trans elusiderin J. Dalam reaksi ini isomer Cis dapat diubah menjadi isomer Trans secara langsung dalam kondisi basa. Kemudian diperoleh senyawa Eusiderin K dan Eusiderin J.

      Hapus
  6. Apakah sintesis senyawa eusiderin ini menggunakan gugus pelindung ? Jika iya sebutkan gugus pelindung yang digunakan
    Terimakasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ya, ada, seperti yang telah dijelaskan diatas bahwa Sintesis senyawa (9) dimulai dari senyawa piragalol yang selektif dan dilindungi oleh gugus (CH3)2SO4 yang diproteksi NaBH4.10H2O lalu terbentuk senyawa (7)

      Hapus
  7. dapatkah anda jelaskan perbedaan masing-masing eusiderin secara ringkas jika dilihat dari mekanisme nya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pembentukan eusiderin terdapat perbedaannya apabila dilihat dari mekanisme pembentukannya yaitu, eusiderin K dan eusiderin J dibentuk dari senyawa 6 dan 9, sedangkan Eusiderin E dan F terbentuk dari senyawa 6 dan 10 sedangkan senyawa 17 dan 8 merupakan awal terbentuknya senyawa eusiderin G dan M.

      Hapus
  8. Kenapa perlu dilakukan sintesis senyawa eusiderin k dan j ini? Apa sih kelebihan dari senyawa ini? Terimakasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Senyawa ini memiliki kemampuan sitotoksik, hepatoprotektif dan aktifitas lainnya. Karena memiliki banyaknya kandungan bioaktifitas didalam (±)-Eusiderine K dan (±)-Eusiderine J

      Hapus
  9. Balasan
    1. Katalis ZnCl2 berfungsi sebagai katalis yang bertindak sebagai asam lewis karna Zn akan berikatan dengan metil karena adanya halangan sterik metil yang terikat pada oksigen akan lebih kuat terikat pada Zn dibandingkan terikat pada Oksigen.

      Hapus